Jurnal Ekonomi Manajemen
ABSTRAK
Makin luas, kompleks, dan
ketatnya persaingan perusahaan dituntut untuk dapat melihat
berbagai kesempatan yang ada dan
mencari strategi untuk menciptakan kepuasan bagi
konsumen. Sebagai contoh
perusahaan harus mampu memberikan produk dengan mutu
baik, harga terjangkau, fasilitas
lengkap, serta mampu menciptakan citra positif
perusahaan di mata konsumen.
Strategi tersebut merupakan cara yang cukup penting
dalam menghadapi tingkat
persaingan yang kompetitif dengan perusahaan pesaing.
Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk menganalisis baik secara serempak atau bersama-
sama maupun secara parsial
pengaruh positif fasilitas, harga dan citra perusahaan
terhadap kepuasan konsumen, serta
menganalisis variabel yang paling dominan dalam
mempengaruhi kepuasan konsumen
Tmbookstore Depok.
Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari
responden menggunakan kuesioner
yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya.
Sebanyak 100 responden dipilih
dari pengunjung Tmbookstore secara accidental
sampling. Data dianalisis dengan
alat analisis regresi linier berganda.
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa fasilitas, harga, dan citra perusahaan secara
bersama-sama memengaruhi kepuasan
konsumen Tmbookstore. Secara parsial hanya dua
dari tiga variabel yang
memengaruhi kepuasan konsumen Tmbookstore yaitu harga dan
citra perusahaan. Citra
perusahaan mempunyai pengaruh paling besar terhadap kepuasan
konsumen Tmbookstore.
Pengertian Perilaku Konsumen
Menurut Simamora (2002), perilaku
konsumen adalah tindakan yang langsung
terlibat untuk mendapatkan,
mrngkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa,
termasuk proses keputusan yang
mendahului dan mengikuti tindakan ini.
Menurut Kotler (2005), perilaku
konsumen adalah sebuah proses teratur dimana
individu-individu berintegrasi
dengan lingkungannya untuk tujuan mengambil keputusan
di pasar tentang barang-barang
atau jasa.
Pengertian Jasa
Pengertian jasa menurut Rangkuti
(2002) adalah “Pemberian suatu kinerja atau
tindakan tak kasat mata dari satu
pihak kepada pihak lain”. Pada umumnya jasa
dkonsumsi dan diproduksi secara
bersamaan, dimana interaksi antara pemberi jasa dan
penerima jasa mempengaruhi hasil
jasa tersebut.
Menurut Kotler (2004), yang
mendefinisikan jasa sebagai setiap tindakan atau
kegiatan yang dapat ditawarkan
oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya
tidak berwujud dan tidak
mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat
dikaitkan atau tidak dikaitkan
dengan suatu produk fisik.
Kualitas Jasa
Dalam memberikan pelayanan
berkualitas sebagai usaha untuk mencapai
kepuasan bagi konsumen,
perusahaan dapat berpedoman pada dimensi kualitas jasa.
Menurut Kotler (1994), terdapat 5
determinan kualitas jasa. Kelima determinan tersebut
antara lain kehandalan, yang
diartikan sebagai kemampuan untuk melaksanakan jasa
yang dijanjikan dengan tepat dan
terpercaya. Determinan selanjutnya adalah
keresponsifan, yang dimaksud
dengan keresponsifan adalah keinginan pihak perusahaan
untuk membantu pelanggan dan
memberikan jasa dengan cepat dan tanggap. Setelah
keresponsifan determinan yang
harus dipenuhi adalah keyakinan, dalam hal ini
pengetahuan dan kesopanan
karyawan serta kemampuan mereka untuk menimbulkan
kepercayaan dan keyakinan.
Determinan kualitas jasa berikutnya adalah empati dan
berwujud, empati yang dimaksud
adalah rasa untuk peduli serta memberikan perhatian
pribadi kepada konsumen,
sedangkan berwujud maksudnya adalah penampilan fasilitas
fisik, peralatan, karyawan dan
media komunikasi.
dirasakan sesuai dengan harapan,
maka kualitas jasa dipersepsikan baik dan memuaskan
dan jika jasa yang diterima
melampaui harapan pelanggan maka kualitas jasa
dipersepsikan sebagai kualitas
jasa yang ideal.
Pengertian Harga
Bagaimana konsumen memandang
harga tertentu baik tinggi, rendah maupun
wajar mempunyai pengaruh yang
kuat terhadap maksud membeli dan kepuasan. Sebagai
contoh dalam hal persepsi
kewajaran harga dimana pada umumnya konsumen
memberikan perhatian pada harga
yang dibayar oleh konsumen lain.
Schiffman dan Kanuk (2004)
mengatakan terdapat dampak dari persepsi harga
konsumen yang ditimbulkan oleh
tiga tipe harga acuan antara lain harga rendah dan
wajar, tinggi dan wajar, yang
terakhir tinggi dan tidak wajar. Harga-harga rendah dan
wajar berada dalam rentang harga
pasar yang dapat diterima, harga tinggi dan wajar
berada dekat batas-batas luar
rentang harga tetapi tidak melewati bidang yang dapat
dipercaya. Sedangkan harga tinggi
dan tidak wajar berada jauh di atas batas-batas rentang
harga pasar yang dapat diterima
konsumen. Hal tersebut menandakan bahwa konsumen
akan lebih memilih tipe harga
yang rendah dan wajar sebelum membeli suatu produk atau
jasa.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Penentuan Harga Jasa
Adapun faktor-faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam penentuan harga jasa
diantaranya adalah elastisitas
permintaan, membantu para manajer jasa memahami
hubungan antara harga dan
permintaan dan variasi permintaan pada berbagai tingkat
penetapan harga. Faktor kedua
yaitu struktur biaya, membantu para manajer jasa
memahami biaya penyedian jasa dan
variasi biaya ini sepanjang waktu dan berdasarkan
tingkat permintaan. Kemudian
faktor yang ketiga ialah persaingan, pemahaman mengenai
biaya pesaing bisa membantu
manajer jasa melakukan penilaian atas kapasitas pesaing
untuk mengubah struktur penetapan
harga. Keempat, positioning dari jasa yang
ditawarkan. Kelima, sasaran yang
ingin dicapai perusahaan. Faktor keenam, siklus hidup
jasa, mencakup tingkat
profitabilitas yang diinginkan untuk memastikan kelangsungan
hidup. Ketujuh, sumber daya yang
digunakan dan faktor terakhir adalah kondisi ekonomi.
Pengertian Citra
Citra adalah pancaran atau
reproduksi jati diri atau bentuk orang perorangan,
benda atau organisasi (Steinmetz
dalam Siswanto Sutojo, 2004). Bagi perusahaan citra
juga dapat diartikan sebagai
persepsi masyarakat terhadap jati diri perusahaan. Persepsi
seseorang terhadap perusahaan
didasari atas apa yang mereka ketahui atau mereka kira
tentang perusahaan yang
bersangkutan.
Citra perusahaan menjadi salah
satu pegangan bagi banyak orang dalam
mengambil berbagai macam
keputusan penting. Contoh keputusan tersebut adalah
membeli barabg atau jasa yang
dihasilkan perusahaan (konsumen), berlangganan
(pelanggan) dan merekomendasikan
produk perusahaan kepada orang lain.
Proses Terbentuknya Citra
Perusahaan
Citra perusahaan yang baik
merupakan keunggulan bersaing yang mempengaruhi
kepuasan konsumen. Oleh karena
itu secara berkala perusahaan harus mensurvey
konsumen untuk mengetahui citra
yang tertanam dipikiran masing-masing konsumen.
Menurut Hawkin dkk. (2000),
proses terbentuk citra perusahaan berlangsung pada
beberapa tahapan. Pertama, objek
mengetahui (melihat atau mendengar) upaya yang
dilakukan perusahaan dalam
membentuk citra perusahaan. Kedua, memperlihatkan upaya
tersebut. Ketiga, setelah adanya
perhatian objek mencoba memahami semua yang ada
pada upaya perusahaan. Keempat,
terbentuknya citra perusahaan pada objek yang
kemudian tahap kelima citra
perusahaan yang terbentuk akan menentukan perilaku objek
sasaran, dengan kata lain
konsumen, dalam hubungannya dengan perusahaan.
Pengertian Kepuasan Konsumen
Kepuasan menurut Kotler dan
Keller (2006) adalah perasaan senang atau kecewa
seseorang yang muncul setelah
perbandingan antara persepsi atau kesannya terhadap
kinerja (atau hasil) suatu produk
dan harapan-harapannya.
Kepuasan konsumen merupakan
bagian yang sangat penting dalam rangka
keberhasilan suatu bisnis. Banyak
perusahaan yang menyatakan bahwa tujuan utama
perusahaan adalah untuk memuaskan
konumen. Banyak ragam pengungkapannya, karena
kepuasan itu adalah sesuatu yang
abstrak dan sulit diukur. Setiap orang mempunyai
penilaian tersendiri tentang
kepuasan yang diinginkan, maka keberhasilan suatu
perusahaan sangat ditentukan oleh
kepuasan yang dapat diberikan kepada konsumen.
Menurut Kottler (2002), perusahaan
yang mampu mengatasi keluhan para
konsumen secara efektif adalah
perusahaan yang mengembangkan program pelatihan dan
kriteria penerimaan karyawan
dengan memperhitungkan peran perbaikan pelayanan
karyawan, mengembangkan pedoman
perbaikan pelayanan yang berfokus pada
pencapaian perlakuan yang memadai
dan kepuasan pelanggan, membongkar semua
METODE PENELITIAN
Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data primer berupa hasil
kuesioner yang disebarkan kepada
para pengunjung Tmbookstore. Penyebaran kuesioner
dilakukan pada hari Sabtu tanggal
11 Juli 2009 dan berakhir pada hari Minggu tanggal
19 Juli 2009.
Variabel yang diteliti oleh
penulis dibedakan menjadi dua. Variabel pertama
disebut variabel bebas yang
terdiri atas variabel fasilitas, harga serta citra perusahaan.
Sedangkan variabel yang kedua
disebut variabel terikat yaitu tingkat kepuasan konsumen
Tmbookstore.
Teknik Analisis Data
1.Skala Likert
R.S Likert (1932) mengembangkan
prosedur penskalaan dimana skala mewakili
suatu countinum bipolar. Pada
ujung sebelah kiri dengan angka rendah menggambarkan
suatu jawaban yang negatif
sedangkan ujung kanan dengan angka besar menggambarkan
suatu jawaban yang positif. Format
tipe Likert dirancang untuk memungkinkan
pelanggan menjawab dalam berbagai
tingkatan pada setiap butir yang menguraikan jasa
atau produk.
Kebaikan penggunaan format tipe
Likert dibandingkan dengan format check list
yang hanya memberikan jawaban
(ya) atau (tidak), adalah bahwa tipe Likert
mencerminkan keragaman nilai
sebagai akibat penggunaan skala yang dalam penelitian
berkisar antara 1 sampai dengan
5. Dengan dimensi mutu yang tercermin dalam daftar
pertanyaan, memungkinkan
responden mengekspresikan tingkat pendapat mereka dalam
jasa yang diterima lebih
mendekati kenyataan yang sebenarnya.
2.Analisis Validitas
Validitas menunjukkan tingkat
atau derajat yang digunakan sebagai bukti untuk
mendukung kesimpulan yang ditarik
dari nilai yang diturunkan dari ukuran atau tingkat
dimana skala mengukur sesuatu
yang seharusnya diukur. Suatu data dikatakan valid
apabila nilai Correced Item lebih
besar dari nilai r tabel dengan df = n – 2.
3.Analisis Reliabilitas
Kehandalan atau reliabilitas
didefinisikan sebagai seberapa jauh pengukuran
bebas dari varian kesalahan.
Dalam memperkirakan kehandalan dari variabel yang diteliti
peneliti menggunakan metode
Cronbach’s Alpha (Cronbach, 1951). Perhitungan
perkiraan Cronbrach’c Alpha
biasanya dikerjakan dengan bantuan SPSS yang memang
dirancang untuk dapat menghitung
perkiraan kehandalan. Suatu variabel dikatakan
handal jika nilai dari Cronbach’s
Alpha > 0,6.
4.Analisis Korelasi
Analisis korelasi adalah bagian
dari pengujian asosiatif yang bertujuan mencari
kekuatan, signifikansi, dan arah
hubungan antara dua variabel. Arah hubungan yang akan
diuji dengan analisis korelasi
dapat dikategorikan menurut tiga pola arah hubungan.
5.Analisis Regresi
Analisis regresi adalah salah
satu jenis analisis parametrik yang dapat
memberikan dasar untuk
memprediksi serta menganalisis varian. Beberapa tujuan dari
dilakukannya analisis regresi
antara lain untuk menentukan persamaan garis regresi
berdasarkan nilai konstanta dan
koefisien regresi yang dihasilkan, mencari korelasi
bersama-sama antara variabel
bebas dengan variabel terikat, dan menguji signifikansi
pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat melalui uji F. Untuk mencari korelasi
secara parsial antara variabel
bebas dengan variabel terikat, dan menguji signifikasi
pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat melalui uji t.
Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitas
dilakukan untuk mengetahui berapa pertanyaan yang
valid dan reliabel dengan cara
melakukan survey terhadap 100 responden. Hasil
perhitungan validitas dan
realibilitas Item-item pertanyaan kuesioner adalah sebagai
berikut:
Tabel 4 Operasionalisasi Variabel
Fasilitas, Harga, Citra Perusahaan, dan
Kepuasan Konsumen
setiap variabel dinyatakan valid
karena bernilai positif (+) dan bernilai lebih besar dari
0,194 (r tabel) engan df = n – 2
atau df = 43. Nilai Cronbach’s Alpha tiap variabel lebih
besar dari 0.6, yaitu berkisar
antara 0.814 sampai dengan 0.914, sehingga keempat
variabel tersebut dinyatakan
reliabel.
Analisis Regresi
Setelah melalui tahapan analisis
korelasi ketiga varibael independen terhadap variabel
dependen, selanjutnya yang
dilakukan adalah melakukan analisis regresi untuk
mengetahui pengaruh
variabel-variabel independent terhadap variabel dependen. Berikut
adalah hasil dari analisis regresi
tersebut.
Tabel 9 Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
Sumber : Lampiran 3. hasil
keluaran SPSS
Tabel 10 Model Summary Fasilitas,
Harga, dan Citra Perusahaan terhadap
Kepuasan Konsumen
Model Summary
Sumber : Lampiran 3. hasil
keluaran SPSS
Tabel 11 Anova Fasilitas, Harga,
dan Citra Perusahaan terhadap Kepuasan
Konsumen
a. Predictors: (Constant), Citra,
Harga, Fasilitas
b. Dependent Variable: Kepuasan
Konsumen
Sumber : Lampiran 3. hasil
keluaran SPSS
Sumber :
repository.gunadarma.ac.id/.../1/11205529.pdf
http://roedoeframansa.blogspot.com/2013/01/jurnal-ekonomi-manajemen.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar